Latihan
PPGD PRA – PDT
SMA N 10 YOGYAKARTA
SMA N 10 YOGYAKARTA
Hai sobat! Salam pramuka!
Pasti semua udah pada tahu nih apa itu PPGD? Ya, PPGD adalah Pertolongan Pertama Gawat Darurat adalah serangkaian usaha pertama yang dilakukan pada saat gawat darurat untuk menyelamatkan pasien dari kematian. Sobat sekalian mau pada tahu gak nih gimana latihan PPGD SMA N 10 YOGYAKARTA? Yukk ikuti cerita kita terus ya!
Pasti semua udah pada tahu nih apa itu PPGD? Ya, PPGD adalah Pertolongan Pertama Gawat Darurat adalah serangkaian usaha pertama yang dilakukan pada saat gawat darurat untuk menyelamatkan pasien dari kematian. Sobat sekalian mau pada tahu gak nih gimana latihan PPGD SMA N 10 YOGYAKARTA? Yukk ikuti cerita kita terus ya!
Hari
Rabu, 9 Desember 2015 kami latihan untuk salah satu lomba yaitu PPGD. Kami
mulai latihan PPGD pukul 11.00 WIB karena paginya sudah ada latihan baris –
berbaris dan juga pengarahan lomba Aster dan Ketpram. Awalnya kami membuat
tandu untuk pasien menggunakan tongkat tramuka dan tali pramuka dibantu oleh
Kak Fauzi selaku pembimbing pada hari itu dan juga beberapa Dewan Ambalan
karena yang lain sibuk pada tugasnya masing-masing seperti mempelajari cara
membandage dan cara meletakkan/mengangkat pasien dengan benar sesuai pada
kasus.
Pembuatan
tandu awalnya gagal karena tali pengikat tidak kuat dan tongkatnya bergerak
meliuk – liuk ketika dicoba kekuatannya. Kemudian dibongkar kembali dan
memotong bagian tongkat yang dirasa tidak nyaman untuk dipegang. Proses membuat
tandu gagal sampai tandu yang lumayan kira – kira 1, 5 jam. Peserta yang akan
ikut PPGD melakukan bandage pada Mas Wisnu yang akan jadi pasien. Kita membuat
suatu kasus mengenai PPGD kali ini, yaitu pasien mengalami patah tulang pada
tangan dan terjadi pendarahan di bagian pelipis sehingga perlu di bandage.
Tangan kami bandage terlebih dahulu karena lebih beresiko daripada pendarahan
di bagian pelipis. Oiya sobat, jika kita tidak ada alat bidai untuk membandage,
kita dapat menggunakan potongan kardus dan untuk membandage pelipis jika tidak
ada mitela, kita dapat menggunakan kain apapun itu tapi harus bersih lho ya.
Ketika
tahap bandage sudah selesai, pembuatan tandupun sudah hampir jadi. Kira – kira
10 menit setelah bandage selesai, tandu pun siap untuk dipakai walaupun masih
sedikit meliuk – liuk ketika diuji kekuatannya namun kita tetap harus latihan untuk
PPGD. Pertama kami latihan mengangkat, awalnya memang banyak yang tidak sesuai
prosedur karena belum banyak dibekali materi PPGD. Kedua yaitu halang rintang
yang di lakukan di tangga dan melewati motor yang sedang di parkir di area
sekolah. Mungkin Karena belum handal dan belum banyak mempelajari PPGD, saya
yang sudah dibekali PPGD karena mengikuti Pecinta Alam (Pepala Bhipa) yang
dibimbing oleh anggota TAGANA dalam acara TAGANA goes to school, menyarankan
beberapa hal kepada peserta PPGD yang sedang berlatih yaitu cara mengangkat
pasien yang benar mulai dari mengangkat pasien ke tandu dan pengangkatan tandu
dengan hitungan yang tepat, selain itu juga cara membawa tandu ketika halang
rintang di tangga dan motor. Sobat pramuka sekalian mau tahu gak nih gimana
cara yang tepat untuk bagian pengangkatan seperti itu? Oke deh akan saya
jelaskan.
1. Ketika
melakukan pengangkatan pasien untuk ditaruh di tandu
a. Angkat
pasien dengan keadaan miring dengan tangan kita seperti orang yang sedang pull
up
b. Letakkan
pasien dengan benar ke tandu, kalau mengalami patah tulang jangan sampai bagian
yang patah itu bergeser
2. Pengangkatan
setelah pasien sudah di tandu
a. Posisi
siap, orang yang mengangkat tandu (4 orang/lebih) berjongkok dengan tangan
memegang bagian pegangan tandu
b. Mulai
angkat dengan hitungan 1 2 3
c. Hitungan
pertama yaitu posisi siap mengangkat
d. Hitungan
kedua yaitu bagian pegangan tandu diletakkan di paha masing- masing orang yang
mengangkat
e. Hitungan
ketiga yaitu angkat tandu bersama-sama
3. Cara
mengangkat ketika melewati tangga
a. Kalau
salah satu orang diatas, maka pegangan tandu orang yang sudah dibawah agak
diangkat keatas menyesuaikan dengan orang yang diatas
b. Kalau
ingin turun kebawah maka lakukan sebaliknya
c. Posisi
tandu saling menyesuai kan agar tetap dalam posisi datar
4. Pengangkatan
ketika melewati motor
a. Ketika
ada motor didepan saat pengangkatan pasien, maka gunakan sedel motor sebagai
pembantu
b. Orang
yang memegang tandu bagian depan meletakkan pegangannya di sedel motor, orang
belakang tetap memegang tandu dan orang depan melewati motor
c. Jika
sudah, maka orang depan megangkat tandu kembali dan orang belakang melakukan
seperti orang depan yang sebelumnya
Gimana sobat, sudah mengerti kan caranya? Semoga tips
yang saya berikan mampu sobat mengerti ya. Intinya jangan bikin diri kalian
ribet sendiri ya, yang terpenting adalah keselamatan pasien dan juga diri
kalian sendiri.
Kak Fauzi lagi njelasin gimana cara membuat tandu yang baik |
Latihan melipat mitela (lipatan 2, 4, 8, 16) |
Kak Dani dan Mas Hasib lagi membuat tandu |
Mas Wisnu jadi pasien tuh |
Ekspresinya Mas Wisnu gak nguatin hih |
Semangat motongnya Kak Dani |
#PDTXLIV #SeAbadPangsarSoedirman #DKC1205
semangat terus buat tim PDT Bhipa! #BhipaSiapPDT
BalasHapusLanjutkan perjuangan menjadi Pramuka BHIPA SMA N 10 Yogyakarta yang berprestasi
BalasHapus#BhipaSiapPDT
Lanjutkan perjuangan menjadi Pramuka BHIPA SMA N 10 Yogyakarta yang berprestasi
BalasHapus#BhipaSiapPDT
Smangat buat yg ikt lomba��, sukses selalu. Ku dukung dengan doa ��
BalasHapusSip
BalasHapusKangen jadi pasien:(
BalasHapus#BhipaSiapPDT \(^_^)/
BalasHapusKangen latihan pdt:(
BalasHapusMantab dek...,tinggal usahane besok...
BalasHapusMaaf yaa halangan ban bocor jd ga bisa latihan...
BalasHapusSukses PDT
Maaf yaa halangan ban bocor jd ga bisa latihan...
BalasHapusSukses PDT
Pengen jadi pasiennya.... wkwkwkwkwk... semangat lho ya !
BalasHapusMantaap semangat!! God bless
BalasHapusKangen latihan pdt :(
BalasHapus