Sabtu, 12 Desember 2015

The Last



Persiapan Terakhir Sebelum Lomba
SMA N 10 YOGYAKARTA




Hai Sobat! Salam pramuka!
Berjumpa lagi dengan kami, tim PDT dari SMA N 10 YOGYAKARTA yang hari ini melakukan persiapan terakhir yang bertempat di ruang kelas XI IPS dan ruang kelas XC (rencananya sih gitu) tapi akhirnya di halaman sekolah SMA N 10 YOGYAKARTA. Kegiatan pada siang sampai sore hari ini adalah Ketpram dan Latihan Baris Berbaris (LBB). Kegiatan Ketpram dilaksanakan di ruang kelas XI IPS dan Latihan Baris Berbaris dilakukan di halaman sekolah. Kalian mau tahu gak nih bagaimana suasana saat kami melaksanakan persiapan terakhir sebelum lomba hari Minggu besok? Yuk, let’s read!

                          Pada awalnya kami berniat akan melaksanakan latihan di pagi harinya, namun karena banyak yang mengikuti remedial (ya maaf, kalau kita gak begitu pinter akademik) maka pelaksanaan latihan diundur sampai pukul 13.00 WIB. Berhubung ini hari adalah hari terakhir untuk persiapan maka kami khawatir kalau tidak segera latihan, materi untuk lomba tidak dapat kami selesaikan. Di grup line PDT SMA N 10 YOGYAKARTA, Mas Kenan sudah mengajak berulang kali untuk segera melaksanakan latihan namun tetap banyak yang belum menyelesaikan remedial. Nah dari sini, mulai ada rasa khawatir andaikata kita tidak dapat melakukan persiapan yang matang sehingga besoknya tidak dapat mendapatkan kejuaraan.

                          Pukul 13.30 WIB kami sudah mulai latihan Ketpram yang  memulai membuat tandu yang digunakan untuk PPGD. Dengan memanfaatkan tangga yang berada di depan kelas XI IPS, kami berlatih mengangkat pasien lagi. Pada latihan hari ini, yang diangkat bukan lagi Mas Wisnu namun Mas Naufal. Mungkin karena ikatan tali tidak begitu kuat, posisi kepala pasien terlalu kebawah mengikuti gerakan bahu yang juga turun ke bawah sehingga posisi pasien tidak terlihat nyaman ketika diangkat menggunakan tandu.

                          Untuk Komunikasi Lapangan, Mas Kenan bersama Kak Giras sedang bermusyawarah menentukan siapa yang fix mengikuti lomba tersebut. Satya bersama Mas Wisnu melalukan latihan semaphore, murid SMA N 10 YOGYAKARTA kelas XI IPS yang belum pulang ikut berpartisipasi dalam menjawab semaphore yang dilakukan Satya dan Mas Wisnu.
HT (Handy Talkie) digunakan untuk testing oleh Kak Giras dan Mas Naufal supaya besok dapat digunakan dengan lancar oleh peserta yang mendapatkan tugas lomba Komunikasi Lapangan.

                          Pelaksanaan kegiatan LBB dimulai hampir pukul 15.00 WIB bertempat di ruang kelas XC. Namun pelaksanaan kegiatan LBB ternyata dilakukan di halaman sekolah SMA N 10 YOGYAKARTA. Latihan di ruang kelas XC hanya dijadikan plan B karena sejak siang tadi cuaca tidak mendukung untuk melakukan latihan dikarenakan hujan angina yang begitu kencang.

                          Untuk kegiatan SRT (Single Rope Technique) terjadi perbedaan persepsi mengenai teknik helli, prusiking, dan rappelling. Kami terjadi kesalahan presepsi tentang bagaimana teknik yang benar mengenai helli dengan sekolah lain, selain itu kami juga terjadi kesalahan presepsi tentang nama SRT dalam kepramukaan dan dalam organisasi pecinta alam.

                          Di h-1 ini kami yang akan mengikuti lomba pra PDT bersama-sama berusaha untuk latihan yang terbaik di segala bidang yang akan di lombakan. Kami juga tidak melupakan untuk mempersiapkan apa saja yang akan kami butuhkan esok hari saat lomba pra PDT berlangsung. Barang – barang yang akan kami butuhkan untuk SRT seperti figure 8, webbing, carabineer, sarung tangan, dan prusik. Sedangkan untuk PPGD seperti sarung tangan lateks, masker, bidai, mitela, tongkat pramuka, tongkat tali, tali 5 meter, P3K, dan kassa.

                          Semua ini kami persiapkan sematang mungkin agar esok hari saat kami lomba pra PDT bisa memberikan hasil yang terbaik, dan kami selalu optimis untuk mendapatkan kejuaraan di pra PDT ini dan bisa membanggakan nama SMA N 10 Yogyakarta. Mau dukung SMA N 10 Yogyakarta? caranya gampang kok, ketik REG spasi kode N kirim ke xxxxxx (eh malah ngajak iklan kuis berhadiah).
See ya next time! Salam pramuka!


Mas Satya lagi main tebak-tebakan semaphore nih

Semangat ya kakak - kakak untuk LBB nya

Mas Naufal dan Kak Giras sedang testing HT

Gantian Mas Naufal nih yang jadi pasien, jangan tegang gitu ya mas
Kak Syai sedang memberi pengarahan buat besok nih
Pada serius nih dengerin pengarahan dari Kak Syai
Ceweknya pada serius ngliatin cowok pada latihan tuh
Hari ini Kak Dimas yang jadi pemimpin LBB




 
#PDTXLIV #SeAbadPangsarSoedirman #DKC1205 #BhipaSiapPDT


Jumat, 11 Desember 2015

Kegiatan SRT di Jembatan Babarsari



Kegiatan SRT di Jembatan Babarsari
SMA N 10 YOGYAKARTA


Hai, sobat! Salam pramuka!
Kita sudah memposting artikel tentang kegiatan PPGD SMA N 10 YOGYAKARTA. Nah sekarang saya ingin memposting kegiatan SRT yang bertempat di Jembatan Babarsari. Pasti sobat sekalian sudah pada tahu apa itu SRT, nah SRT (Single Rope Technique) adalah teknik melintas dengan satu tali. Nah untuk perlengkapannya itu ada seat harness, ascender, descender, cowstail, carabineneer, webbing, figure 8, dan lain sebagainya. Mau tahu gak nih, gimana keseruan kita saat SRT? Yuk, let’s read!

            Hari Kamis, 10 Desember 2015 kami melaksanakan latihan SRT di Jembatan Babarsari. Kami berangkat bersama dari sekolah pukul 07.00 WIB (wacana) dan akhirnya banyak yang telat sehingga baru bisa berangkat pukul 08.00WIB. Kami naik motor, berboncengan dengan teman-teman yang lain (nggak cenglu lho ya, dua lebih baik). Nah ketika saya dan teman-teman sudah sampai, ada satu orang dua orang yang belum datang juga, mbak Zuhria dan Dave. Mbak Zuhria ini telat karena terjebak macet, rumahnya ada di jalan kaliurang dan Dave telat karena dia malah menunggu di dekat bundaran UGM karena tidak tahu arah menuju ke jembatan babarsari (aduh ngalang banget ya) sehingga disusul oleh Mas Robi, Mas Galih, dan Mas Naufal.

            Setelah memutuskan tempat untuk melakukan SRT, kami segera membuatnya dan akhirnya…. Salah. Ya untuk menjaga keselamatan juga, karena kami hanya punya satu penggaman. Kebanyakan dari kami tidak tahu bagaimana cara memasang alat untuk SRT dan anggota Pecinta Alam yang sudah diajarkan SRT sedang tidak ada ditempat karena menyusul Dave. Kami menunggu cukup lama hingga hari semakin panas. Tidak hanya kami yang latihan di jembatan babarsari namun juga ada beberapa anak dari SMA N 6 YOGYAKARTA dan SMA N 8 YOGYAKARTA yang juga melakukan latihan SRT bersebelahan dengan SMA kami. Anak-anak dari sekolah lain cukup handal untuk melakukan SRT ini, dengan sekali pasang mereka sudah berhasil membuatnya. Untung saja ada Mas Tris, Mbak Devi, dan Mas Indra sebagai pembimbing Pecinta Alam SMA N 10 YOGYAKARTA yang datang untuk melihat kami melaksanakan kegiatan SRT tentunya untuk menjaga keselamatan kita juga. Seharusnya ada Kak Syai yang menemani, namun kali ini beliau tidak hadir. Mas Tris, Mbak Devi, dan Mas Indra membantu membuat persiapan untuk SRT. SRT kali ini ada 3 yang dilombakan yaitu helli, prusiking, dan rappelling. Ada 5 orang yang akan mengikuti SRT kali ini dengan masing-masing orang punya satu tanggungjawab mempelajari satu materi yang berhubungan dengan SRT.

            Kami yang tidak mengikuti lomba SRT  diperbolehkan untuk mencoba rappelling setelah peserta utama yang berlatih. Hari makin panas dan kami sebelum semuanya mencoba SRT sehingga cukup menunggu waktu yang lama. Hari ini lumayan banyak yang mengikuti latihan, walaupun awalnya tidak bisa namun kami tetap bersemangat dalam latihan karena mempelajari SRT akan bermanfaat untuk sesuatu hal.

            Apa sobat sekalian ingin tahu apa itu helli, prusiking, dan rappelling? Oke akan saya perjelas. Jangan bosan membaca artikel kami ya, sobat.

1.      Prusiking
Kegiatan memanjat atau naik dengan tali carmantel dengan dibantu prusik (tali kecil), dengan satu tali sebagai tumpuan (tali bawah) untuk naik selanjutnya tali atas dinaikkan.



2.      Rappelling
Repling itu turun sehingga berkebalikan dengan prusiking. Kita dianjurkan memakai sarung tangan agar tangan kita tidak panas saat turun, karena salah satu tangan kita akan digunakan sebagai rem yang posisinya ditempatkan di belakang pantat kita.

3. Helli
Teknik turun dengan menggunakan bebatuan atau tembok sebagai pijakan sehingga sampai turun ke bawah.

Setelah kegiatan latihan SRT selesai, peserta yang akan mengikuti lomba diajar kembali oleh
Mas Tris agar dapat melakukan SRT dengan lebih baik dan benar serta diberi pengarahan. Kami pulang hampir pukul 16.00 WIB, ada yang pulang duluan dikarenakan mengikuti TM PDT di kwarcab.


Jembatan Babarsari

Hati-hati turunnya ya Mas Naufal

Mas Indra lagi bantu pasang alat nih

Mas Naufal (kiri) dan Mas Galih (kanan) lagi rappelling

Mas Tris lagi memberi pengarahan mengenai SRT



#PDTXLIV #SeAbadPangsarSoedirman #DKC1205

Latihan PPGD



Latihan PPGD PRA – PDT
SMA N 10 YOGYAKARTA

Hai sobat! Salam pramuka!
Pasti semua udah pada tahu nih apa itu PPGD? Ya, PPGD adalah Pertolongan Pertama Gawat Darurat adalah serangkaian usaha pertama yang dilakukan pada saat gawat darurat untuk menyelamatkan pasien dari kematian. Sobat sekalian mau pada tahu gak nih gimana latihan PPGD SMA N 10 YOGYAKARTA? Yukk ikuti cerita kita terus ya!
            Hari Rabu, 9 Desember 2015 kami latihan untuk salah satu lomba yaitu PPGD. Kami mulai latihan PPGD pukul 11.00 WIB karena paginya sudah ada latihan baris – berbaris dan juga pengarahan lomba Aster dan Ketpram. Awalnya kami membuat tandu untuk pasien menggunakan tongkat tramuka dan tali pramuka dibantu oleh Kak Fauzi selaku pembimbing pada hari itu dan juga beberapa Dewan Ambalan karena yang lain sibuk pada tugasnya masing-masing seperti mempelajari cara membandage dan cara meletakkan/mengangkat pasien dengan benar sesuai pada kasus.
            Pembuatan tandu awalnya gagal karena tali pengikat tidak kuat dan tongkatnya bergerak meliuk – liuk ketika dicoba kekuatannya. Kemudian dibongkar kembali dan memotong bagian tongkat yang dirasa tidak nyaman untuk dipegang. Proses membuat tandu gagal sampai tandu yang lumayan kira – kira 1, 5 jam. Peserta yang akan ikut PPGD melakukan bandage pada Mas Wisnu yang akan jadi pasien. Kita membuat suatu kasus mengenai PPGD kali ini, yaitu pasien mengalami patah tulang pada tangan dan terjadi pendarahan di bagian pelipis sehingga perlu di bandage. Tangan kami bandage terlebih dahulu karena lebih beresiko daripada pendarahan di bagian pelipis. Oiya sobat, jika kita tidak ada alat bidai untuk membandage, kita dapat menggunakan potongan kardus dan untuk membandage pelipis jika tidak ada mitela, kita dapat menggunakan kain apapun itu tapi harus bersih lho ya.
            Ketika tahap bandage sudah selesai, pembuatan tandupun sudah hampir jadi. Kira – kira 10 menit setelah bandage selesai, tandu pun siap untuk dipakai walaupun masih sedikit meliuk – liuk ketika diuji kekuatannya namun kita tetap harus latihan untuk PPGD. Pertama kami latihan mengangkat, awalnya memang banyak yang tidak sesuai prosedur karena belum banyak dibekali materi PPGD. Kedua yaitu halang rintang yang di lakukan di tangga dan melewati motor yang sedang di parkir di area sekolah. Mungkin Karena belum handal dan belum banyak mempelajari PPGD, saya yang sudah dibekali PPGD karena mengikuti Pecinta Alam (Pepala Bhipa) yang dibimbing oleh anggota TAGANA dalam acara TAGANA goes to school, menyarankan beberapa hal kepada peserta PPGD yang sedang berlatih yaitu cara mengangkat pasien yang benar mulai dari mengangkat pasien ke tandu dan pengangkatan tandu dengan hitungan yang tepat, selain itu juga cara membawa tandu ketika halang rintang di tangga dan motor. Sobat pramuka sekalian mau tahu gak nih gimana cara yang tepat untuk bagian pengangkatan seperti itu? Oke deh akan saya jelaskan.
1.      Ketika melakukan pengangkatan pasien untuk ditaruh di tandu

a.      Angkat pasien dengan keadaan miring dengan tangan kita seperti orang yang sedang pull up
b.      Letakkan pasien dengan benar ke tandu, kalau mengalami patah tulang jangan sampai bagian yang patah itu bergeser
2.      Pengangkatan setelah pasien sudah di tandu

a.      Posisi siap, orang yang mengangkat tandu (4 orang/lebih) berjongkok dengan tangan memegang bagian pegangan tandu
b.      Mulai angkat dengan hitungan 1 2 3
c.       Hitungan pertama yaitu posisi siap mengangkat
d.      Hitungan kedua yaitu bagian pegangan tandu diletakkan di paha masing- masing orang yang mengangkat
e.      Hitungan ketiga yaitu angkat tandu bersama-sama
3.      Cara mengangkat ketika melewati tangga

a.      Kalau salah satu orang diatas, maka pegangan tandu orang yang sudah dibawah agak diangkat keatas menyesuaikan dengan orang yang diatas
b.      Kalau ingin turun kebawah maka lakukan sebaliknya
c.       Posisi tandu saling menyesuai kan agar tetap dalam posisi datar
4.      Pengangkatan ketika melewati motor

a.      Ketika ada motor didepan saat pengangkatan pasien, maka gunakan sedel motor sebagai pembantu
b.      Orang yang memegang tandu bagian depan meletakkan pegangannya di sedel motor, orang belakang tetap memegang tandu dan orang depan melewati motor
c.       Jika sudah, maka orang depan megangkat tandu kembali dan orang belakang melakukan seperti orang depan yang sebelumnya

Gimana sobat, sudah mengerti kan caranya? Semoga tips yang saya berikan mampu sobat mengerti ya. Intinya jangan bikin diri kalian ribet sendiri ya, yang terpenting adalah keselamatan pasien dan juga diri kalian sendiri.


Kak Fauzi lagi njelasin gimana cara membuat tandu yang baik

Latihan melipat mitela (lipatan 2, 4, 8, 16)

Kak Dani dan Mas Hasib lagi membuat tandu

Mas Wisnu jadi pasien tuh
Ekspresinya Mas Wisnu gak nguatin hih

Semangat motongnya Kak Dani



#PDTXLIV #SeAbadPangsarSoedirman #DKC1205